Sunday, 29 March 2015

Inovasi Teknologi pada Perusahaan jasa pengiriman logistik

DHL Luncurkan Proyek Pengiriman dengan Drone di Jerman

Setelah Amazon dan Google mengumumkan rencana untuk membuat layanan jasa pengiriman menggunakan pesawat mini tanpa awak atau drone, kini giliran perusahaan jasa pengiriman terkemuka, DHL, mengumumkan proyek serupa. DHL Jerman untuk pertama kalinya membuka unit pengiriman khusus menggunakan drone Jerman dimana drone tersebut digunakan untuk mengirimkan paket khusus kepada konsumen yang membutuhkan.


DHL menyebutkan bahwa drone Parcelcopter atau dalam bahasa Jerman disebut Paketkopter, akan mengirim obat dari desa di pinggir laut Norddeich sejauh 12 km melintasi Laut Utara ke sebuah pulau kecil bernama Juist yang dihuni sekitar 2000 warga. Parcelcopter tersebut akan terbang pada ketinggian 50 meter dengan kecepatan 18 meter per detik tergantung pada kecepatan angin.  DHL memilih menggunakan dronenya untuk melakukan pengiriman saat kapal feri reguler atau penerbangan lainnya tidak tersedia dan pengiriman tersebut akan dilakukan paling tidak sekali dalam seminggu. Drone tersebut akan lepas landas, terbang dan mendarat dengan otomatis di luar garis pandang dari stasiun mobile darat di Norddeich. Disebutkan juga bahwa orang yang berjaga di stasiun akan terus memonitor penerbangan tersebut secara real time via link data jarak jauh dan secara konstan akan mengontak kontroler trafik udara regional.

Saat nantinya mencapai Juist, drone tidak akan langsung mendarat di alamat rumah yang dituju namun diatur untuk mendarat di sebuah landasan yang sudah ditentukan. Kemudian kru darat dari DHL akan menerima paket obat-obatan yang diangkut drone tersebut dalam sebuah wadah kargo yang terbuat dari karbon fiber tahan air dan langsung mengantarkannya ke warga atau turis yang memesannya. Untuk saat ini DHL akan melayani pengiriman obat-obatan prioritas tinggi dan barang-barang lain yang sangat dibutuhkan dengan segera.

Menurut Jurge Gerdes dari DHL Jerman, parcelcopter 2.0 yang digunakan merupakan salah satu sistem penerbangan paling aman dan paling bisa diandalkan di kelasnya yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam memenuhi misi semacam ini. DHL bangga bahwa layanan tambahan semacam ini bisa menciptakan nilai tambah kepada warga atau turis yang tengah berada di pulau Juist dan sangat senang dengan dukungan yang didapat dari masyarakat dan agensi-agensi yang terlibat dalam proyek ini.

Ini merupakan hasil proyek riset yang dilakukan DHL sejak tahun Desember 2013 dimana DHL menggunakan drone yang dibuat oleh co-partner Microdrones GmbH dan partner lainnya The Institute for Flight System Dynamics di RWTH Aachen University. Quadcopter elektronik tersebut dirancang tahan air dan cuaca buruk, memiliki berat 5kg dan bisa mengangkut beban hingga berat 1.2 kg. Waktu terbangnya mencapai 45 menit atau paling tidak sejauh 12 km dimana hal ini berarti setelah sampai di Juist, drone tersebut membutuhkan penggantian baterai baru atau pengisian baterai ulang sebelum terbang kembali ke stasiun utama di Norddeich.

Selain dilengkapi dengan data link, drone juga dilengkapi dengan teknologi sensor canggih yang bisa dioperasikan secara jarak jauh dari stasiun utama jika sewaktu-waktu ada yang tidak beres dengan autopilotnya. Penerbangannya akan dibatasi pada wilayah udara tertentu yang sudah diatur oleh Kementerian Transportasi dan Infrastruktur Digital Jerman. Penerbangan akan berlanjut selama beberapa minggu dan setelah itu kelayakan jangka panjang dari sistem tersebut akan dinilai.


Referensi :

Nama : Prihadi Kuntoro
NPM : 16113918
Kelas : 2KA16


No comments:

Post a Comment

IT PROFESI FORENSIC

1.       Definisi IT Forensic/DIGITAL FORENSIC ·         IT Forensik adalah cabang dari ilmu komputer tetapi menjurus ke bagian forensi...