Sampul Pangeran Kecil terbitan Gramedia
Judul Asli : Le Petit Prince
Walaupun ditujukan
sebagai bacaan anak-anak, Pangeran Kecil sering melontarkan makna yang dalam
dan idealis tentang kehidupan dan sifat-sifat manusia. Dalam novel ini,
Saint-Exupéry menceritakan tentang pertemua tokoh utamanya dengan mahluk asing,
sang Pangeran Kecil (yang berbentuk manusia) di tengah-tengah Gurun Sahara. Dalam percakapan mereka, sang penulis mengemukakan
pandangannya tentang kesalahpahaman yang sering dilakukan oleh manusia dan
kebenaran sederhana yang sering dilupakan oleh mereka seiring mereka bertambah
dewasa. Sari pati buku ini sering dinyatakan terangkum dalam kutipan terkenal
yang dinyatakan oleh rubah kepada Pangeran Kecil: "On
ne voit bien qu'avec le cœur, l'essentiel est invisible pour les yeux."
“
|
Seseorang hanya
dapat melihat dengan sebaik-baiknya melalui hatinya, karena yang terpenting
(dalam kehidupan) tidak terlihat oleh mata.
|
”
|
Kutipan lain yang
juga terkenal adalah saat sang rubah mengungkapkan tentang penaklukan.
"Manusia kadang sering lupa, bahwa mereka bertanggung jawab, selamanya,
atas apa yang telah mereka jinakkan".
SINOPSIS
Buku dimulai dengan
cerita ketika sang narator masih kecil. Dia suka menggambar ular boa yang
memakan seekor gajah, baik dari dalam maupun dari luar. Tapi, ketika dia
menunjukkan gambar itu ke orang dewasa, mereka menyuruhnya untuk berhenti
menggambar dan mulai belajar hal-hal lain, seperti geometri, aritmetika, geografi dan
lain-lain. Akhirnya sang narator kecil berhenti menggambar dan tumbuh besar
menjadi seorang pilot.
Pada bab berikutnya,
sang narator terdampar di gurun Sahara ketika
pesawatnya jatuh. Dia mencoba memperbaiki pesawatnya karena dia hanya punya
cukup air minum untuk satu minggu. Di gurun inilah dia bertemu dengan Sang
Pangeran kecil yang memintanya untuk menggambar seekor domba. Sang narator
mengaku bahwa dia tidak bisa menggambar domba, dan akhirnya menunjukkan kedua
gambar ular boa kepadanya. Anehnya, sang pangeran bisa melihat boa dengan
sangat jelas. Akhirnya, setelah beberapa gambar awalnya ditolak oleh sang
pangeran, sang narator menggambar sebuah kotak dan berkata bahwa didalamnya ada
seekor domba/ Sang pangeran bisa melihat domba di dalam kotak itu dan
menerimanya.
Sang pangeran lalu
bercerita tentang planet tempat
ia tinggal, sebuah Asteroid kecil
seukuran rumah dan mempunyai tiga gunung berapi (yang satu mati dan yang
lainnya aktif), setangkai mawar dan
lain-lainnya bernama B-612. Asteroid itu pertama kali dilihat oleh seorang
ilmuwan Turki yang
berpenampilan aneh, jadi tidak ada yang mempercayainya pertama-tama. Setelah
seorang diktator menyuruhnya untuk berpakaian ala Eropa, barulah orang-orang percaya padanya.
Sang pangeran
menghabiskan hari-harinya di "planet" itu dengan mencabuti baobab-baobab yang
tumbuh agar tidak mengganggu planetnya , membersihkan semua gunung
berapi—termasuk yang sudah tidak aktif, dan merawat mawarnya. Dia belajar
kesabaran untuk membuat "planet"-nya tetap ada. Dia akhirnya jatuh
cinta kepada mawar yang berada di planetnya yang sepertinya tidak mencintainya
kembali karena sifatnya yang sombong. Sang pangeran akhirnya memutuskan untuk
berkelana melihat alam semesta dan mengunjungi 6 asteroid, dari nomor 325 sampai 330.
Pada asteroid
pertama, sang Pangeran bertemu dengan seorang Raja yang mberkata bahwa ia
"menguasai" semua bintang dan bisa menyuruhnya melakukan apa saja.
Dia menjelaskan kepada pangeran kecil bahwa rakyat hanya mematuhi perintah yang
masuk akal dari pemerintah atau penguasa mereka. Pertama-tama, dia memaksa sang
pangeran untuk tinggal sebagai Menteri Kehakimannya, tapi akhirnya dia
mengijinkannya pergi sebagai Dutanya.
Pada asteroid kedua,
sang pangeran bertemu dengan seorang yang sombong. Dia hanya mau mendengar
pujian dan berpikir bahwa dia adalah orang yang terhebat di planetnya (yang
secara teknis memang betul). Dia mengira bahwa sang pangeran adalah seorang
penggemar.
Pada asteroid ketiga,
sang pangeran bertemu dengan seorang pemabuk yang minum-minum untuk melupakan
fakta bahwa dia malu mabuk-mabukan.
Pada asteroid
keempat, sang Pangeran bertemu dengan seorang pengusaha yang sibuk menghitung
bintang-bintang yang ia pikir dipunyainya (ada 501.622.731). Dia mengharapkan
untuk mendapat untung dari mereka untuk mendapat lebih banyak uang untuk
membeli lebih banyak bintang. Sang pangeran lalu memberi definisi tentang
properti. Sang pangeran mempunyai bunga dan gunung-gunung berapi di planetnya
karena ia merawat mereka dan mereka merawatnya, dan karena seseorang tidak bisa
merawat bintang dan mereka tidak bisa merawat kita, maka tidak ada seorang pun
yang bisa memilikinya. Pada bagian-bagian berikutnya, sang pangeran mengingat
sang pengusaha dengan jijik.
Pada asteroid kelima,
sang Pangeran bertemu dengan seseorang penyala lampu yang harus menyalakan
lampu setiap sore menjelang malam dan mematikannya tiap pagi. Dulu, ketika
planetnya masih berotasi dengan normal, dia bisa tidur dan beristirahat dengan
cukup. Tapi, sekarang planetnya berotasi setiap satu menit dan dia tidak bisa
mendapat tidur. Tapi, sang penyala lampu tetap patuh kepada perintahnya dan
tetap menyalakan dan mematikan lampu, walaupun ia tidak pernah tidur. Sang
Pangeran menghormatinya lebih daripada orang-orang lain yang ia temui karena ia
memikirkan sesuatu yang lain dari dirinya sendiri. Tapi, karena planetnya
terlalu kecil untuk dua orang, sang Pangeran pun pergi.
Pada asteroid keenam,
sang Pangeran bertemu dengan seorang pembuat peta (geographer)
yang tidak pernah pergi dari mejanya dan bergantung kepada pengelana-pengelana
untuk membuat petanya. Dia lalu meminta sang pangeran kecil untuk bercerita
tentang planetnya, tapi dia menolak untuk memasukkan mawarnya ke dalam petanya
karena ia bersifat 'semu' (ephemeral). Sang pangeran sangat terkejut
untuk mengetahui bahwa bunganya suatu saat akan hilang. Sang pembuat peta
akhirnya mengusulkan kepadanya untuk pergi ke Bumi
No comments:
Post a Comment