1. Tipe atau
Bentuk Organisasi
Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik
bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik. Bahkan
dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional.karena organisasi itu
terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita
bedakan sebagai berikut:
A. Piramida Mendatar(flat)
menpuanyai
ciri-ciri diantaranya :
- Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
- jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
- Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
B. Piramida Terbalik.
Organisasi
piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah
jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya
cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas
jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian,
lembaga-lembaga pendidikan.
C. Type Kerucut
type organisasi
kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
- Rentang kendali sempit.
- Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah.
- Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
- Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi:
Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk
bentuk organisasi
1) Bentuk organisasi staff
2) Bentuk organisasi lini
3) Bentuk organisasi fungsional
4) Bentuk organisasi fungsional dan lini
5) Bentuk organisasi fungsional dan staff
6) Bentuk organisasi lini dan staff
2. Struktur
atau Skema Organisasi
Struktur atau skema organisasi yaitu
satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung
jawab yang ada dalam organisasi.jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering
disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan
menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan
tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang ,
dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk
struktur organisasi yaitu :
1) Bentuk Vertikal
2) Bentuk Mendatar / horizontal
3) Bentuk Lingkaran / circular
4) Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5) Bentuk Elliptical
6) Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan
organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan
tingkatan organisasi.
1) Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi
yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi
atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
2) Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi
yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi
atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang
lingkaran.
3) Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan
organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah
bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4) Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan
organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang
elips
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
Skema Organisasi
Macam-macam Skema Organisasi
a) Berdasarkan teknik atau cara membuatnya :
Ø Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
Ø Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
Ø Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan
Mendatar
Ø Skema organisasi Lingkaran
Ø Skema organisasi Gambar
b) Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
Ø Skema Organisasi Fungsional
Menjelaskan
tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi
yang lain dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Ø Skema Organisasi Jabatan
Menjelaskan
tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing,
tetang cara bekerja, apa yang harus ia lakukan dan pencapaian yang ia dapatkan.
Ø Skema Organisasi Nama
Menjelaskan
tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat
yang bersangkutan, yang mengejarkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya
Ø Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan
antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu
organisasi.
Ø Skema Organisasi Struktur
Menjelaskan
tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut, dan juga
fungsi-fungsi antara bagian-bagian itu satu sama lain yang saling berhubungan
dan juga saling membantu
3. Pengertian
Konflik.
Konflik/ permusuhan adalah proses sosial yang terjadi ketika
pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan
atau membuatnya tidak berdaya. Permusuhan atau konflik diawali dengan adanya
perbedaan atau persaingan yang
serius sehingga sulit didamaikan atau ditemukan kesamaannya. Sebenaranya
konflik dapa sangat wajar terjadi dalam sebuah interaksi sosial. Konflik
menjadi berbahaya jika sampai menimbulkan kekerasan dan sulit untuk
diselesaikan.
4. Jenis dan
Sumber konflik
Berikut beberapa macam konflik:
1) Konflik individu yaitu konflik yag terjadi
antara individu satu dengan individu yang lain, disebabkan karena adanya
perbedaan kepentingan.
2) Konflik antar kelas sosial yaitu koflik yang
terjadi antara kelas sosial yang satu dengan yang kelas sosial yang lain.
contohnya, konflik antara pengusaha dengan buruh. Buruh menuntut kenaikan upah
dengan jam kerja sedikit, sedangkan pengusaha sebaliknya.
3) Konflik rasial yaitu konflik yang terjadi
atnara ras yang satu dengan yang lain. Hal ini terjadi karena perbedaan
ciri-ciri fisik.
4) Konflik politik yaitu konflik yang terjadi
antara kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama dalam bidang
politik atau hal-hal yang berhubungan dengan masalah kenegaraan.
5) Konflik internasional yaitu konflik yang
terjadi antarbangsa-bangsa di dunia yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan.
Beberapa Faktor Penyebab Konflik:
1) Perbedaan individu yang didasari oleh
perbedaan pendirian dan perbedaan perasaan. Setiap manusia memiliki pendirian
dan perasaan yang berbeda-beda, sehingga dalam menilai sesuatu tentu memiliki
penilaian yang berbeda-beda. Misalnya masyarakat menilai kebijakan pemerintah
mengenai menaikkan harga BBM karena harga bahan mentah naik. Tentu setiap
masyarakat akan menilai dengan pemikirannya masing-masing yang mungkin secara
umum terbagi menjadi kelompok yang pro dan kontra.
2) Perbedaan kebudayaan sehingga membentuk
pribadi yang berbeda. Orang dari kebudayaan berbeda, misalnya orang jawa dengan
orang papua yang memiliki budaya berbeda, jelas akan membedakan pola pikir dan
kepribadian yang berbeda pula. Jika hal ini tak ada suatu hal yang dapat
mempersatukan, akan berakibat timbulnya konflik.
3) Perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok. Manusia merupakan mahkluk yang unik karena satu dengan yang lain
relative berbeda. Berbeda pendirian, pemikiran, perilaku, kebiasaan, dsb. Dari
perbedaan itu tentu timbul perbedaan kepentingan yang latar belakangnya juga berbeda.
Misalnya mengenai masalah pemanfaatan hutan. Para pecinta alam menganggap hutan
sebagai bagian dari lingkungan hidup manusia dan habitat dari flora dan fauna.
Sedangkan bagi para petani hutan dapat menghambat tumbuhnya jumlah areal
persawahan atau perkebunan. Bagi para pengusaha kayu tentu ini menjadi
komoditas yang menguntungkan. Dari kasus ini ada pihak – pihak yang memiliki
kepentingan yang saling bertentangan, sehingga dapat berakibat timbulnya
konflik.
4) Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak
dalam masyarakat. Perubahan merupakan suatu hal yang wajar didalam kehidupan
bermasyarakat. Tetapi perubahan yang sangat cepat akan memicu timbulnya
konflik. Misalnya masyarakat pedesaan yang secara umum matapencariannya bertani
yang hidupnya bergotong-royong dengan jadwal waktu yang relative tidak
mengikat, kemudian tumbuh suatu industry dengan waktu yang relative cepat
dengan kebiasaan cenderung individualis, disiplin kerja dan waktu kerja
ditentukan, yang secara umum mengubah nilai-nilai masyarakat desa tadi,
tentu akan menimbulkan konflik berupa penolakan diadakannya industry di
wilayah itu.
5. Strategi
Penyelesaian Konflik
Pendekatan penyelesaian konflik oleh
pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan
tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi
tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1) Menghindar
Menghindari
konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu
penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan
pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang
terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua
pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk
melakukan diskusi”
2) Mengakomodasi
Memberi
kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya
apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya
kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain
dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
3) Kompetisi
Gunakan metode
ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian
yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan
nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi
merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
4) Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing
memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang
bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan
semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5) Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan
sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang
sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling
mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah proses yang
menjelaskan itensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai
tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah,
dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan
Abraham Maslow, teori X dan Y DouglasMcGregor maupun teori motivasi
kontemporer, arti motivasi adalah alasanyang mendasari sebuah perbuatan
yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi
tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk
mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.
Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang
seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya
ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa
diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar
yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan
istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah
alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan
intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi
intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali
upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya
elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai
berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
7. Teori
Motivasi
Tahun 1950an merupakan periode
perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini
adalah hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor.
Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada
hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi
di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori
hierarki kebutuhan
Teori motivasi yang paling terkenal adalah
hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis
bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki
dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus,
seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari
bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan,
penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan
eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang,
dan pemenuhan diri sendiri)
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
Teori kebutuhan Maslow telah menerima
pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara
intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak
memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan
teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
Teori X dan
teori Y
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y
setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan
yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas
beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku
mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
TEORI
MOTIVASI KONTEMPORER
Teori motivasi kontemporer bukan
teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan
kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori motivasi kontemporer mencakup:
Teori kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh
David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada
tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
kebutuhan berprestasi: dorongan untuk
melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat
individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan
berperilaku sebaliknya.
kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk
menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Teori evaluasi kognitif
Teori evaluasi kognitif adalah teori yang
menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku
yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat
motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara
eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.
Teori penentuan tujuan
Teori penentuan tujuan adalah teori yang
mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja
yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus
dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
Teori Penguatan
Teori Penguatan adalah teori di mana perilaku
merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut
mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi
pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.
Teori Keadilan
Teori keadilan adalah teori bahwa
individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan
masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk
menghilangkan ketidakadilan.
Teori harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu
kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari
suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada
dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.
8. Proses
Mempengaruhi
Segala sesuatu memerlukan proses,
termasuk proses untuk mencapai tujuan pribadi maupun kelompok dalam organisasi.
Dalam mencapai tujuan organisasi baik pemimpin maupun anggota memiliki tanggung
jawab masing-masing. Pemimpin dan anggota berhubungan timbal balik dan
kinerjanya akan salingmempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi.
Pengaruh adalah kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Elemen proses mempengaruhi ada 3
yaitu:
·
Orang yang
mempengaruhi
·
Metode yang
mempengaruhi
·
Orang yang
dipegaruhi
Memang
dalam organisasi tugas pemimpin adalah mempengaruhi anggota yang dipimpinnya
tersebut agar bertindak baik untuk mencapai visi dan misi dalam
organisasi. Tetapi perilaku anggota organisasi juga dapat mempengaruhi
kebijakan-kebijakan dari pemimpin. Proses saling mempengaruhi memiliki metode
yang diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan fisik, metode ini dilakukan
menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu
maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
b. Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan
memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa
sanksi positif maupun negatif.
c. Keahlian, metode ini dilakukan dengan
keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi
individu maupun kelompok.
d. Kharisma (daya tarik), pada metode ini
seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena
orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi
maupun keahlian.
e. Pengaruh dapat terjadi antar perorangan
artinya seseorang mempengaruhi seseorang yang lainnya, kelompok dengan
seseorang dan seseorang dengan kelompok.
f. Hubungan antara
kekuasaan dan pengaruh diantaranya dikemukakan oleh Analisis French-Raven intinya
adalah sebagai berikut: Mereka mendifiniskan kekuasaan berdasarkan pada
pengaruh, dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian
yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi (masyarakat) terhadap orang
lain. Konsep penting atas gagasan ini adalah bahwa kekuasaan
merupakan pengaruh laten (terpendam) sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan
dalam kenyataan (yang direalisasikan).
9. Proses
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah
pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan yang telah diterapkan (Turban, 2005). Pada dasarnya pengambilan
keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan
yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan
akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik (Simon,1980).
Pengambilan keputusan meliputi empat
tahap yang saling berhubungan dan berurutan (Simon, 1980). Empat proses
tersebut adalah :
a. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
b. Design
Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
c. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
d. Implementation
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.
Referensi